Senin, 28 Oktober 2013
Minggu, 20 Oktober 2013
Analisis Novel Laskar Pelangi dengan Pendekatan Ekspresif dan Teori Vladimir Propp
TEORI
SASTRA
MENGANALISIS
NOVEL “LASKAR PELANGI”
KARYA
ANDREA HIRATA
DENGAN
PENDEKATAN EKSPRESIF
DAN
TEORI VLADIMIR PROPP
Di
susun oleh:
Nuziyati
2101412045
Rombel
2
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2012/2013
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Novel
pertama Andrea Hirata adalah Laskar Pelangi. Laskar Pelangi mampu menjadi best seller, tidak hanya beredar di
dalam negeri saja, tapi juga di luar negeri. Novel laskar pelangi telah
berkembang bukan hanya sebagai bacaan sastra, namun juga sebagai referensi
ilmiah.
Saya
memilih novel Laskar Pelangi untuk dianalisis karena novel Laskar Pelangi karya
Andrea Hirata isinya bagus, cerita dari sebuah daerah Belitung, yakni di SD
Muhamadiyah. Didalamnya menceritakan kisah sepuluh siswa anak SD Muhamadiyah di
Belitung yang mereka kasih nama anggota Laskar Pelangi. Kemudian anggota Laskar
Pelangi menjadi sebelas anggota setelah ada murid baru di SD Muhamadiyah.
Novel
ini berisi perjuangan para anggota Laskar Pelangi dalam pendidikannya karena
mereka berasal dari keluarga yang ekonominya rendah, tetapi mereka tetap semangat
dan tidak putus asa walaupun kehidupannya kurang dan susah untuk bersekolah,
dengan jarak yang jauh.
Novel
ini menceritakan juga tentang kondisi Belitung saat itu. Andrea Hirata dalam
menyampaikan karakter dan peristiwa-peristiwanya ditulisnya secara jelas dengan
kalimat yang runtut dan tersambung satu sama lain. Dalam penyampaian bahasanya
juga indah, ia menyastrakan fisika, kimia, biologi. Tidak seperti novel-novel
yang kebanyakan sajiannya metropop bertema urban super-ringan, maupun
pornografi.
Dalam
novel Laskar Pelangi terdapat tragedi, kisah cinta, persahabatan, semangat dan
perjuangan dalam mencapai cita-cita, sehingga novel ini sangat bagus dan
membangun. Kata-kata yang dipakai dan sampulnya pun bagus, membuat novel itu
lebih menarik. Dengan itu, penulis tertarik untuk menganalisis novel Laskar
Pelangi karya Andrea Hirata.
Dalam
menganalisis novel Laskar Pelangi, penulis menganalisis dengan menggunakan Pendekatan
Ekspresif M.H Abrams dan Teori Vladimir Proop. Pendekatan Ekspresif merupakan
pendekatan terhadap karya sastra dengan jalan menghubungkan karya sastra dengan
pengarangnya. Kritik ekspresif
mendefinisikan karya sastra sebagai ekspresi atau curahan, atau ucapan
perasaan, atau sebagai produk imajinasi penyair yang beroperasi/bekerja dengan
pikiran-pikiran, perasaan; kritik itu cenderung menimbang karya sastra dengan
kemulusan, kesejatian, atau kecocokan vision pribadi penyair atau keadaan
pikiran; dan sering kritik ini mencari dalam karya sastra fakta-fakta tentang
watak khusus dan pengalaman-pengalaman penulis, yang secara sadar ataupun
tidak, telah membukakan dirinya dalam karyanya tersebut. Pendekatan ekspresif
merupakan pendekatan yang mengkaji ekspresi perasaan atau temperamen penulis.
Pendekatan kritik ekspresif ini menekankan
kepada penyair dalam mengungkapkan atau mencurahkan segala pikiran, perasaan,
dan pengalaman pengarang ketika melakukan proses penciptaan karya sastra.
Pengarang menciptakannya berdasarkan subjektifitasnya saja, bahkan ada yang
beranggapan arbitrer. Padahal, ekspresif yang dimaksud berkenaan dengan daya
kontemplasi pengarang dalam proses kreatifnya, sehingga menghasilkan sebuah
karya yang baik dan sarat makna.
Teori Vladimir Propp, mempunyai simpulan bahwa
yang diselidiki dalam dongeng atau suatu karya sastra bukan tokoh melainkan
fungsi tokoh dalam cerita. Proop sebagai strukturalis pertama membicarakan
secara serius struktur naratif. Ia menganalisis 100 dongeng Rusia yang dapat
ditarik kesimpulan hampir semua mempunyai ciri yang sama. Artinya, dalam sebuah
cerita, pelaku dan sifat-sifatnya dapat berubah
tetapi perbuatan dan peran-perannya sama. Propp membandingkan semua
fungsi yang terkandung dalam cerita tersebut ada 31 fungsi yang dikelompokkan
dalam 7 ruang tindakan atau peranan, yaitu 1. Penjahat (vilian), 2. Pemberi bekal (donor,
provider), 3. Penolong (helper), 4.
Puteri atau orang yang dicuri dan ayahnya (sought
for person and her father), 5. Yang memberangkatkan (dispatcher), 6. Pahlawan (hero),
7. Pahlawan palsu (fals hero).
PEMBAHASAN
- Analisis
Novel dengan Pendekatan Ekspresif
Andrea Hirata, lahir di
Belitung 24 Oktober 1982. Ia merupakan anak keeempat dari pasangan Seman Syaid
Harunayah dan NA Masturah.
Ia Tinggal di sebuah desa dengan segala keterbatasannya cukup mempengaruhi
pribadi Andrea sedari kecil. Ia banyak
mendapatkan motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak memperlihatkan
keperihatinan. Seperti yang diceritakannya dalam novel Laskar Pelangi, Andrea
bersekolah di sebuah sekolah yang kondisi bangunannya memperihatinkan yaitu di sekolah SD Muhamadiyah. Andrea tetap
memiliki motivasi yang cukup besar untuk belajar. Di sekolah itu, ia bertemu
dengan sahabat-sahabatnya yaitu, Sahara, Harun, Mahar, Lintang, Syahdan, A
Kiong, Borek, Kucai, Trapani dan Flo yang dijuluki dengan sebutan Laskar
Pelangi. Setelah menyelesaikan pendidikan di kampung halamannya, Andrea
merantau ke Jakarta setelah lulus SMA.
Atas dasar usaha kerasnya, Andrea berhasil melanjutkan pendidikan di Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia. Ia mendapat beasiswa Uni Eropa untuk study master of science di Universite de
Paris, Sorbonne, Prancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom. Tesis
Andrea di Bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua
Universitas tersebut dan ia lulus cum
laude.
Andrea Hirata menuliskan buku Laskar Pelangi terinspirasi
dari kehidupannya sendiri, perjuangan Laskar Pelangi dalam menggapai cita-cita
dan impiannya yang penuh dengan liku-liku serta kondisi Belitung pada saat itu.
Serta terinspirasi dari kegigihan Bu Muslimah dan Pak Harfan untuk mengajar
siswa yang hanya berjumlah tak lebih 11 orang, dan perjuangan mempertahankan
sekolah Muhamadiyah.
Dalam cerita Laskar pelangi, telah diletakan landasan pemikiran
yang mengarah pada persamaan atau hak mendapatkan pendidikan. Karena pada masa
itu, masih terdapat diskriminasi yang sangat menonjol antara masyarakat ekonomi
atas dan masyarakat ekonomi bawah yang susah dalam mendapatkan pendidikan.
Pada novel Laskar Pelangi, Andrea
Hirata mampu mengungkapkan ekspresi kejiwaannya tentang sesuatu yang merasuk
dalam imajinasi dan pemikirannya tentang semangat, perjuangan dan kegigihan
dalam menggapai cita-cita. Lalu pengalamannya tersebut menjadi imajinasi yang
melahirkan produk kreatifitas yang berupa karya sastra dalam novelnya yang
berjudul Laskar Pelangi.
Pengarang mengungkapkan hubungan antara kehidupan manusia
dengan kehidupan sosial ekonomi maupun budaya dan perjuangan pemerolehan
pendidikan.
Sentuhan emosi yang ditampilkan
tokoh dalam Novel Laskar Pelangi ini menggambarkan perjuangan, kegigihan, dan kekalutan
pencipta karya sastra itu sendiri. Kekalutan ini terlihat pada penggambarannya yang
menggambarkan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian dari kehidupan manusia
dan mengungkapkan gejolak jiwanya tentang kehidupan dan perjuangan dalam
pemerolehan pendidikan dan menggapai cita-cita.
- Analisis
Novel dengan Teori Vladimir Propp
1) Penjahat
(vilian)
a) Tokoh
jahat dalam novel Laskar Pelangi adalah Ayah Bodenga, karena menjadi dukun buaya dan menolak meninggalkan
penyembahan buaya sebagai Tuhan. Selain itu, ayah Bodenga jahat pada dirinya
sendiri karena bunuh diri, yaitu dengan melilit tubuhnya sendiri kuat-kuat dari
mata kaki sampai ke leher dengan akar jawi dan menerjunkan diri ke Sungai
Mirang.
Setelah
meninggal, ayah Bodenga menjadi buaya dan sering memakan korban.
Bukti:
“
Bodenga kini sebatang kara. Satu-satunya keluarga yang pernah diketahui orang adalah
ayahnya yang buntung kaki kanannya. Orang bilang karena tumbal ilmu buaya.
Ayahnya itu seorang dukun buaya terkenal. Serbuan islam yang tak terbendung ke
seantero kampung membuat orang-orang menjauhi mereka, karena mereka menolak
meninggalkan penyembahan buaya sebagai Tuhan. Ayahnya telah mati karena melilit
tubuhnya sendiri kuat-kuat dari mata kaki sampai ke leher dengan akar jawi lalu
menerjunkan diri ke sungai Mirang. Ia sengaja mengumpankan tubuhnya pada
buaya-buaya ganas di sana. Masyarakat hanya menemukan kaki buntungnya.”
(halaman 91, 92)
“
Pada suatu sore warga kampung berduyun-duyun menuju lapangan basket Sekolah
Nasional. Karena baru saja ditangkap seekor buaya yang diyakini telah menyambar
seorang wanita yang sedang mencuci pakaian di Manggar. Karena aku masih kecil
maka aku tak dapat menembus kerumunan orang yang mengelilingi buaya itu, aku
hanya dapat melihatnya dari sela-sela kaki pengunjung yang rapat berselang
seling. Mulut buaya itu dibuka dan disangga dengan sepotong kayu bakar. Ketika
perutnya dibelah, ditemukan rambut, baju, jam tangan dan kalung. Saat itulah
aku melihat Bodenga mendesak maju di antara pengunjung. Lalu ia bersimpuh
diamping sang buaya. Wajahnya pusat pasi. Ia memberi isyarat kepada
orang-orang, memohon agar berhenti mencincang binatang itu. Orang-orang mundur
dan melepaskan kayu bakar yang menyangga mulut buaya tersebut. Mereka paham
bahwa penganut ilmu buaya percaya jika mati mereka akan mejadi buaya. Dan
mereka maklum bahwa bagi Bodenga buaya ini adalah ayahnya karena salah satu
kaki buaya ini buntung. Bodenga menangis, suaranya pedih memilukan. Ia
mengucapakan ratapan yang tak jelas dari mulutnya yang gagu. Ia mengikat sang
buaya, membawanya ke sungai, menyeret bangkai ayahnya itu sepanjang pinggiran
sungai menuju ke muara.”
(halaman 92, 93)
2) Pemberi
Bekal (donor, provider)
a) Bu
Muslimah Hafsari Hamid
Bu
Muslimah atau sering dipanggil dengan Bu Mus adalah seorang guru yang sabar dan
baik hati, banyak ilmu dan pelajaran yang diberikannya pada murid-muridnya.
Bukan hanya pelajaran tentang pengetahuan saja yang ia transfer, tetapi juga
memberikan pendidikan moral yang itu menjadi bekal untuk murid-muridnya agar
tidak salah jalan dan menjadi orang yang baik serta selalu memberikan semangat
pada muridnya.
Bukti:
“
Bu Mus adalah seorang guru yang pandai, karismatik, dan memiliki pandangan jauh
ke depan. Beliau menyusun sendiri Silabus pelajaran budi pekerti dan
mengajarkan kepada kami sejak dini
pandangan-pandangan dasar moral, demokrasi, hukum, keadilan, dan hak-hak asasi
jauh hari sebelum orang-orang sekarang meributkan soal materialisme versus
pembangunan spiritual dalam pendidikan. Dasar-dasar moralitu menuntun kami
membuat konstruksi imajiner nilai-nilai integritas pribadi dalam konteks Islam.
Kami diajarkan menggali nilai luhur di dalam diri sendiri agar berperilaku baik
karena kesadaran pribadi. Materi pelajaran Budi Pekerti yang hanya diajarkan di
sekolah Muhamadiyah sama sekali tidak seperti kode perilaku formal yang ada
dalam konteks legalitas institusional seperti sapta prasetya atau
pedoman-pedoman pengalaman lainnya. Bu Mus selalu menasihati kami untuk shalat
lima waktu.”
(Halaman
30, 31)
b) Pak
Harfan Efendy Noor
Pak
Harfan adalah kepala sekolah sekaligus guru di Muhamadiyah. Beliau adalah orang
yang sabar dan baik hati. Mengobarkan semangat pada murid-muridnya agar tidak
putus asa dalam pendidikannya, pantang menyerah melawan kesulitan apa pun. Ia
memberikan pelajaran tentang pengetahuan juga tentang budi pekerti dan moral
yang sangat penting dimilikiseseorang agar dapat lebih baik lagi.
Bukti:
“
Pak Harfan tak hanya mentransfer sebuah pelajaran, tapi juga yang secara
pribadi menjadi sahabat dan pembimbing spiritual bagi muridnya. Lalu
membisikkan sesuatu di telinga kami, menyitir dengan ayat-ayat suci, menantang
pengetahuan kami, berpantun, membelai hati kami dengan wawasan ilmu. Beliau
menorehkan kebenaran benang merah kebenaran hidup yang sederhana melalui
kata-katanya yang ringan namun bertenaga seumpama titik-titik air hujan. Beliau
mengobarkan semangat kami untuk belajar dan membuat kami tercengang dengan
petuahnya tentang keberanian pantang menyerah melawan kesulitan apa pun. Pak
Harfan memberi kami pelajaran tentang keteguhan pendirian, tentang ketekunan,
tentang keinginan kuat untuk mencapai cita-cita. Beliau meyakinkan kami bahwa
hidup bisa demikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keikh;asan
berkorban untuk sesama. Bahwa hidup untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan
untuk menerima sebanyak-banyaknya. Tiba-tiba aku merasa sangat beruntung di
daftarkan orangtuaku di sekolah Muhamadiyah. Aku meras telah terselamatkan
karena orangtuaku memilih sebuah sekolah Islam sebagai pendidikan paling dasar
dan orang-orang yang luar biasa.”
(halaman
34,35)
c) Tuk
Bayan Tula
Tuk
Bayan Tula adalah orang yang sakti mandraguna, ia hidup jauh dari kehidupan
masyarakat yang ada di situ dengan hidup menyendiri di dalam goa di
tengah-tengah hutan. Suatu hari ia memberikan pelajaran yang sangat berharga
pada Mahar dan Flo sehingga akhirnya mereka tersadar.
Bukti:
“
Saya dan Flo akan di usir dari sekolah, sudah mendapat peringatan karena nilai
kami merah, saya minta tolong agar kami lulus ujian dan tidak dimarahi oleh
orang tua kami. Lalu Tuk memalingkan wajahnya pada Flo dan Mahar, menepuk-nepuk
pundak Mahar. Lalu Tuk memberikan gulungan kertas yang disambut Mahar dengan
kedua tangannya seperti gelandangan yang hampir mati kelaparan menerima
sedekah. Tuk memberi isyarat agar kertas itu dibuka setelah kami tiba di rumah
dan menunjuk ke perahu agar kami segera angkat kaki. Tuk Bayan Tula langsung
lenyap dari pandangan. Setelah sampai, Mahar perlahan-lahan membuka gulungan kertas
yang diberikan oleh Tuk. Semua anggota Societeit
merasaa tegang dan ingin tahu. Setelah dibuka, pesan dari Tuk Bayan Tula
adalah, jika Mahar dan Flo ingin lulus ujian, maka harus buka buku dan
belajar.”
(halaman
418, 420, 424)
3) Penolong
(helper)
a) Bodenga
Bodenga
menolong Lintang yang dihadanag buaya sewaktu ia dalam perjalanan untuk
sekolah, sehingga Lintang hanya bisa terdiam.
Bukti:
“
Tiba-tiba dari arah samping kudengar riak air. Aku terkejut dan takut.
Menyeruak di antara lumut kumpai, membelah genangan setinggi dada, seorang
laki-laki seram naik dari rawa. Ia berjalan menghampiriku, kakinya bengkok
seperti huruf O. Dia melewatiku seperti aku tak ada dan dia melangkah tanpa
ragu dan mendekati binatang buas itu. Dia menyentuhnya! Menepuk-nepuk lembut
kulitnya sambil menggumamkan sesuatu. Ganjil sekali, buaya itu seperti takluk,
mengibas-ngibaskan ekornya laksana anjing yang ingin mengambil hati tuannya,
lalu mendadak sontak, dengan sebuah lompatan dahsyat seperti terbang reptil
zaman Cretaceous itu terjun ke rawa menimbulkan suara laksana tujuh pohon
kelapa tumbang sekaligus. Bodenga berbalik ke arahku, ekspresinya dingin dan
jelas tak menginginkan ucapan terima kasih. Dengan sekali sentak, ia bisa
menenggelamkanku sekaligus sepeda ini ke dalam rawa. Aku mengenal reputasi
laki-laki liar ini. Tapi aku merasa beruntung karena aku telah menjadi
segelintir orang yang pernah secara langsung menyaksikan kehebatan ilmu buaya
Bodenga.”
(halaman
89, 90)
b) Tim
Laskar Pelangi
Tim
Laskar pelangi menolong Flo yang telah hilang di hutan, mereka ikut mencari
kemana-mana dan lama sekal Flo tidak ditemukan juga. Tapi akhirnya mereka
menemukan Flo di sebuah gubuk yang dekat dengan pohon bakau.
Bukti:
“Setelah
tiba saatnya, kami bersama-sama menghitung hingga ketiga dan melompat serentak,
menghambur ke bawah dahan itu sambil
bertepuk tangan dan berteriak. Kami terkejut setengah mati tak alang kepalang,
rasanya ingin terkencing-kencing. Kami tak percaya dengan penglihatan kami dan
terkaget-kaget hebat karena persis di atas kami, di sela-sela dedaunan yang
sangat rimbun, bertengger santai seekor kera besar putih yang tampak riang
gembira menggunungi sebatang dahan seperti anak kecil kegirangan maiin
kuda-kudaan, wajahnya seperti baru saja bangun tidur dan belum sempat cuci
muka. Ia tertawa terbahak-bahak sampai keluar air matanya melihat wajah kami
yang berbengong-bengong pucat pasi. Flo yang berandal telah ditemukan.
(halaman
329, 330)
c) Syah
Bandar
Syah
Bandar adalah anggota societeit de limpia,
dalam kekhawatiran dan rasa takutnya, diantara mati atau hidup, ia masih bisa
berfikir jernih, pada waktu badai datang menerjang kapal yang ditumpanginya
bersama para anggota societeit de limpia,
ia melepaskan pegangannya dari ting layar dan mengumandangkan adzan, setelah
itu badai pun terhenti. Mereka berfikir, mungkin Allah telah murka dan
memperringatkan karena mereka meminta sesuatu tidak kepada Allah, tetapi pada
selain Allah, yaitu Tuk Bayan Tula yang dikenal sakti mandraguna, padahal itu
adalah jalan yang salah. Mungkin kalau Syah Bandar tidak mengumandangkan adzan,
mereka akan hanyut dalam laut, tetapi Allah masih menyelamatkan mereka.
Bukti:
“
Mereka menjerit ketakutan menimbulkan kepanikan yyang mencekam. Aku berpikir mungkin inilah akhir hayatku,
akhir hayat kami semua, laut ini akan segera memerah karena ikan-ikan hiu
berpesta pora. Namun pada saat paling genting itu, aku mendengar samar-samar
suara orang berteriak. Rupanya Syah Bandar melepaskan pegangannya dari tiang
layar dan mengumandangkan azan berulang-ulang. Kami masih terlonjak-lonjak
dengan hebat dan air mulai menggenangi geladak tapi lonjakan perahu tiba-tiba
reda. Anehnya, setelah adzan itu selesai perlahan-lahan gelombang turun. Kami
terkesima pada perubahan yang drastis. Ombak ganas menjadi semakin jinak. Kami
bersyukur pada Allah berulang-ulang, bahkan menangis haru. Permukaan laut yang luas tak terbatas menjadi
amat tenang seperti permukaan danau.”
(halaman
411, 412)
4) Puteri
atau orang yang dicuri dan ayahnya (sought for person and
her father)
a) A
Ling
A
Ling pergi dari rumah meninggalkan Belitung ke Jakarta untuk menemani biinya
yang hidup sendirian.
Bukti:
“
Lalu kuku-kuku pemilik ini, tidak seperti biasanya. Tangannya seperti terkena
kutukan. Tidak seperti kuku A Ling, kuku
ini seperti mirip sisik buaya. A Ling sudah pergi Jakarta, nanti dia terbang
naik pesawat pukul 9. Ia harus menemani bibinya yang sekarang hidup sendiri, ia
juga bisa mendapat sekolah yang baggus di sana. Kalau ada nasib, lain hari
kalian bisa bertemu lagi, seperti itu kata ayahnya.”
(halaman
297,298)
b) Flo
Flo
adalah gadis anak Gedongan PN Timah yang sekolah di PN, yang hilang di hutan
gunung Selumar yang terkenal angker, ia memisahkan diri dari rombongan
teman-teman sekelasnya ketika hiking di gunung Selumar.
Bukti:
“
Sebulan yang lalu seluruh kampung heboh karena Flo hilang. Anak bengal penduduk
Gedong itu memisahkan dari rombongan teman-teman sekelasnya ketika hiking di gunung Selumar. Polisi, Tim
SAR, anjing pelacak, anjing kampung, kelompok pecinta alam, para pendaki, para
petualang, para penduduk yang berpengalaman di hutan, pengangguran, dan ratusan
orang kampung mencarinya di tengah hutan. Sampai senja Flo masih belum
ditemukan.”
(halaman
308, 309)
5) Yang memberangkatkan (dispatcher)
a) A
Kiong
A
Kiong adalah sebagai sahabat Ikal dan sekaligus sebagai penghubung atau
perantara Ikal dalam mengirim puisi-puisinya untuk A Ling, orang yang
dicintainya dan tak lain adalah sepupu A Kiong.
Bukti:
“
Rupanya A Kiong menangkap keputusasaan dalam nada suaraku tentang A Ling. Ia
setia kawan. Sepanjang masih bisa diusahakan, ia tak akan pernah membiarkan
sahabatnya patah harapan.”
(halaman
250)
b) Orang
yang di utus menemui Tuk Bayan Tula
Ketika
Flo hilang mereka berembug untuk menemui Tuk Bayan Tula untuk mengetahui posisi
Flo ada dimana, mereka berangkat menemui Tuk berjumlah 4 orang, dan orang itu
tidak sembarangan, seperti pawang hujan, dukun angin, kepala suku Sawang dan
seorang polisi senior.
Bukti:
“
maka diutuslah beberapa orang untuk menemui Tuk Bayan Tula, mereka adalah orang
yang cukup berpengalaman dalam urusan mistik. Mereka adalh orang pawang hujan,
seorang dukun angin, kepala suku Sawang, dan poloisi senior. Utusan ini
berangkat menggunakan speedboot milik PN Timah yang berkecepatan sangat
tinggi.”
(halaman
315)
c) Tuk
Baya Tula
Tuk
baya Tula memberi isyarat agar sesegera mungkin mencari Flo agar dia tidak
tenggelam di bawah akar bakau.
Bukti:
“Pesan
Tuk Baya Tula: jika ingin menemukan anak perempuan itu maka carilah dia didekat
gubug ladang yang ditingggalkan. Temukan segera atau dia akan tenggelam di
bawah pohon bakau.”
(halaman
318)
6) Pahlawan (hero)
a)
Ikal
Ikal bekerja siang malam
mencari nafkah untuk keluarga dan Eryn, saudaranya dalam mencapai cita-citanya.
Bukti:
“ Hanya Eryn satu-satunya
dalam hidupku. Ia cerdas, agamis, baik hati, Ia adalh mahasiswa berprestasi.
Ayah eryn, abang ku, terkena PHK sehingga saya yang membiyayai kuliahnya.”
(halaman 443)
b)
Lintang
Lintang adalah anak yang
berbakti pada orang tuanya, dan perjuangan dalam pendidikannya begitu luar
biasa walaupun jarak sekolah dari rumahnya sangat jauh, dia juaga anak yang
cerdas sampai bisa mengalahkan guru bergelar Dr. Di PN Timah sekalipun.
Bukti:
“ Sahabatku Lintang
memiliki hampir semua kecerdasan. Yang paling menonjol adalah kecerdasan
spasialnya. Hampir semua kepandaian ada dalam dirinya. Saya yakin disana
tertulis cincin Newton, berarti kami berhak mendapat seratus. Begitu argument
Lintang dalam menghadapi Pak Zulfikar.”
(halaman 379)
c)
Pak Harfan dan Bu Muslimah
Mereka adalah guru uanf
sabar dan baik hati, mempejuangkan SD Muhamadiyah agar tetap berdiri.
Bukti:
“ Bagi kami, Bu Mus dan
Pak Harfan adalah pahlawan tanpa tanda jasa sesungguhnya. Mereka mentor,
penjaga, sahabat, pengajar dan guru spiritual. Mereka adalah ksatria tanpa
pamrih, pangeran keikhlasan dan sumur jernih ilmu pengetahuan. Beliau bertekad
melanjutkan cita-cita ayahnya, pelopor sekolah Muhamadiyah di Belitung agar
tetap berdiri mengobarkan pendidikan Islam.”
(halaman 30, 31, 32)
7) Pahlawan palsu (fals hero)
a) Mahar dan A Kiong
Mahar
tergolong pahlawan palsu karena tinggkahnya yang seolah-olah menjadi pahlawan,
hal ini terbukti ketika Mahar, A Kiong dan Syahdan menjenguk Ikal yang sedang
sakit. Dengan berlagak seperti paranormal yang dapat menyembuhkan orang sakit
dengan ilmu mistiknya.
Bukti:
“
Mahar berdiri, memandangiku dengan cermat. Ia menggelengkan kepala sambil
melirik A Kiong. Pisau, kunir diambilkan A kiong dan memberikan pada
Mahar. Mahar mengibas dau beluntas
dengan beringas. Menyemburkan air ke seluruh tubuhku termasuk wajah. Aku jadi
basah seperti kehujanan.”
(halaman
306, 307)
PENUTUP
Simpulan
Andrea Hirata menuliskan buku Laskar Pelangi terinspirasi
dari kehidupannya sendiri, perjuangan Laskar Pelangi dalam menggapai cita-cita
dan impiannya yang penuh dengan liku-liku serta kondisi Belitung pada saat itu.
Serta terinspirasi dari kegigihan Bu Muslimah dan Pak Harfan untuk mengajar
siswa yang hanya berjumlah tak lebih 11 orang, dan perjuangan mempertahankan
sekolah Muhamadiyah.
Dalam cerita Laskar pelangi, telah
diletakan landasan pemikiran yang mengarah pada pesamaan atau hak mendapatkan
pendidikan. Karena pada masa itu, masih terdapat diskriminasi yang sangat
menonjol antara masyarakat ekonomi atas dan masyarakat ekonomi bawah yang susah
dalam mendapatkan pendidikan.
Penulis dalam
menganalisis novel Laskar Pelangi menggunakan pendekatan Ekspresif dan Teori
Fladimir Proop. Pengarang mengungkapkan hubungan antara kehidupan manusia
dengan kehidupan sosial ekonomi maupun budaya dan perjuangan pemerolehan
pendidikan. Sentuhan emosi yang ditampilkan
tokoh dalam Novel Laskar Pelangi ini menggambarkan perjuangan, kegigihan, dan
kekalutan pencipta karya sastra itu sendiri.
Pendekatan kritik ekspresif ini menekankan
kepada penyair dalam mengungkapkan atau mencurahkan segala pikiran, perasaan,
dan pengalaman pengarang ketika melakukan proses penciptaan karya sastra.
Pengarang menciptakannya berdasarkan subjektifitasnya saja, bahkan ada yang
beranggapan arbitrer. Teori Vladimir Propp, mempunyai simpulan bahwa yang
diselidiki dalam dongeng atau suatu karya sastra bukan tokoh melainkan fungsi
tokoh dalam cerita. Dalam cerita tersebut ada 31 fungsi yang dikelompokkan
dalam 7 ruang tindakan atau peranan, yaitu 1. Penjahat (vilian), 2. Pemberi bekal (donor,
provider), 3. Penolong (helper), 4.
Puteri atau orang yang dicuri dan ayahnya (sought
for person and her father), 5. Yang memberangkatkan (dispatcher), 6. Pahlawan (hero),
7. Pahlawan palsu (fals hero).
LAMPIRAN
Sinopsis
Laskar Pelangi
Cerita
dari sebuah daerah di Belitung, yakni di SD Muhammadiyah. Saat itu menjadi saat
yang menegangkan bagi anak-anak yang ingin bersekolah di SD Muhammadiyah. Kesembilan
murid yakni, Ikal, Lintang, Sahara, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani,
Mahar tengah gelisah lantaran SD Muhammadiyah akan ditutup jika murid yang
bersekolah tidak genap menjadi 10. Mereka semua sangat cemas. SD Muhammadiyah
adalah SD islam tertua di Belitung, sehingga jika ditutup juga akan kasihan
pada keluarga tidak mampu yang ingin menyekolahkan anak-anak mereka. Di sinilah
anak-anak yang kurang beruntung dari segi materi ini berada.
Saat
semua tengah gelisah datanglah Harun, seorang yang keterbelakangan mental. Ia
menyelamatkan ke sembilan temannya yang ingin bersekolah serta menyelmatkan
berdirinya SD Muhammadiyah tersebut, meskipun begitu ia orangnya baik. Dari
sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan
mereka dengan Pak Harfan, dengan Bu Muslimah. Perkenalan mereka yang luar biasa
di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru
mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek yang berambisi menjadi
seperti Samson, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai karena
menurutnya bebannya terlalu kuat, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar
yaitu dengan bakat seninya, pengalaman cinta pertama Ikal dengan A Ling di Toko
Kelontongya, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang
pergi dari rumahnya ke sekolah dan merupakan anak yang pandai dan cerdas, dan
Trapani yang selau tidak ingin lepas dari ibunya, serta Sahara gadis yang
pintar dan suka bermusuhan dengan A Kiong.
Semua
kejadian tersebut sangat menghiasi kehidupan kesepuluh anak SD Muhamadiyah
yang mengatasnamakan diri mereka sebagai
Laskar Pelangi. Bu Mus yang merupakan guru terbaik yang mereka milikilah yang
telah memberikan nama tersebut untuk mereka. Karena bu Mus tahu mereka semua
sangat menyukai pelangi. Saat susah maupun senang mereka lalui dalam kelas yang
menurut cerita pada malam harinya kelas tersebut sebagai kandang bagi hewan
ternak. Di SD Muhammadiyah itulah Ikal dan kawan-kawannya memiliki segudang
kenangan yang menarik. Bu Mus dan Pak Harfan adalah sesosok guru yng sangat
baik dan sabar serta selalu memberi motivasi-motivasi pada muridnya agar tetap
semangat dan tidak putus asa.
Sebuah
kisah percintaan antara Ikal dan A Ling. Yang awalnya Ikal disuruh oleh Bu Mus
untuk membeli kapur di toko milik keluarga A Ling. Sebenarnya pekerjaan itu
adalah yang paling tidak disukai Ikal, karena jarak dari sekolah menuju toko
kelontong di pasar sangat jauh dan hawanya panas, ditambah dengan suasana toko
itu yang sangat ramai, harus mengantri dan baunya yang tak sedap, tetapi karena
yang menyuruh Bu Mus, ia langsung menyanggupinya. Ikal jatuh cinta pada kuku A
Ling yang indah, seumur-umur dia baru menjumpai kuku seindah itu. Kemudian ia
tahu bahwa pemilik kuku yang indah tersebut adalah A Ling, Awalnya Ikal hanya
menyukai dan kagum dengan kuku-kuku indah A Ling, tetapi ia tidak pernah tahu
seperti apa rupa A Ling, hingga pada suatu saat yang tak terduga, kapur yang
dikasihkan A Ling pada Ikal jatuh dan berserakan ke lantai, Ikal langsung
memungutinya dan ternyata A ling juga, dan tidak sengaja mata mereka berpapasan
dan saling memandang, Ikal hatinya merasa aneh karena baru pertama kali ia
merasakan sesuatu yang ia sendiri tidak ketahui dan mengerti. Sejakk itu ia pun
jatuh cinta padanya. Ikal selalu bersemangta jika disuruh Bu Mus membeli
kapur, bahkan pekerjaan itu adalah pekerjaan wajib baginya, karena dengan
begitu, Ikal bisa bertemu dengan kuku-kuku indah A Ling. Ia ke toko kelontong
selalu dengan ditemani Syahdan, Syahdan senang jika tidak mengikuti pelajaran.
Suatu saat Ikal tahu ternyata A Ling adalah sepupu A Kiong. Lalu ia meminta A
Kiong untuk membantunya mengirim puisi-puisi Ikal untuk A Ling, pujaan hatinya.
Suatu hari A Ling mengajak Ikal untuk menjumpai A Ling di acara sembahyang
rebut. Sembahyang ini adalah sembahyang khusus unutk orang Tiong Hoa. Ikal
sangat senang bertemu dengan A Ling dan bersamanya walau hanya sebentar, dan
setiap hari ia selalu merindukan A Ling dan ingin cepat-cepet membeli sekotak
kapur agar dapat melihat kuku- kuku indahnya. Karena dengan melihat kuku-kuku
indah A Ling saja, Ikal sudah sangat senang dan itu dapat mengobati rasa
rindunya pada A Ling. Namun, pertemuan mereka harus di akhiri lantaran A Ling
pindah untuk menemani bibinya yang sendiri, dan menitipkan sebuah kado yaitu
buku berjudul Seandainya Mereka Bisa
Bicara karya Herriot dan sebuah diary yang memuat berbagai catatan harian
dan lirik-lirik lagu.
Mahar
yang mempunyai bakat seni luar biasa bagusnya yang akhirnya menemukan ide untuk
perlombaan semacam karnaval waktu itu. Mahar menemukan sebuah ide untuk menari
dalam acara tersebut. Mereka para laskar pelangi menari seperti orang
kesetanan, hal tersebut dikarenakan kalung dibuat oleh Mahar yang mereka
kenakan dari buah yang langkah dan hanya ada di Balitong, merupakan tanaman
yang membuat seluruh badan gatal. Akhirnya mereka pun menari layaknya orang
yang tengah kesurupan, hal itu membuat penonton lebih takjub dan semakin riuh.
Namun berkat semua itu akhirnya SD Muhammadiyah dapat memenagkan perlombaan
tersebut.
Namun,
pada suatu hari terdengar berita bahwa anak pegawai atasan PN telah hilang di
hutan gunung Selumar, namanya Flo. Lama di tidak ditemukan, akhirnya ada usul
untuk meminta bantuan pada Bayan Tula, seorang yang sakti mandraguna dan
pesannya dalah untuk segera mencari Flo
di dekat gubug ladang yang dtinggalkan, karena kalau terlambat maka dia
dia akan tenggelam di bawah akar Bakau. Setelah lama mencari, Flo akhirnya
ditemukan oleh anggota Laskar Pelangi, dan sejak itu dia dekat dengan Mahar.
Pada
suatu ketika datanglah Flo, seorang anak yang kaya pindahan ari SD PN, ia masuk
dalam kehidupan laskar pelangi. Sejak kedatangan Flo di SD Muhammadiyah
tersebut yang membawa pengaruh buruk bagi teman-temannya terutama Mahar, yang
duduk satu bangku dengan Flo. Sejak kedatangan anak tersebut nilai Mahar
seringkali jatuh dan jelek sehingga membuat bu Mus marah dan kecewa. Mahar dan
Flo sangat menyukai dengan sessuatu yang berbau mistis dan klenik, mereka
berdua mengagumi Tuk Bayan Tula, sampai pada suatu hari mereka bersama Scieteit de limpai, yang mereka dirikan
menemui Tuk Bayan Tula meminta agar nilai mereka menjadi Bagus, dan Tuk Bayan
Tula memberi pesan jika ingin mendapat nilai bagus dan menjadi pintar, maka
harus rajin belajar.
Hari-hari
mereka selalu dihiasi dengan canda dan tawa maupun tangis. Namun di balik semua
kecerian mereka, ada seorang murid yang benama Lintang yakni anggota laskar
pelangi yang perjuangannnya terhadap pendidikan perlu di acungi jempol. Ia rela
menempuh jarak 80 km untuk pulang dan pergi dari rumahnya ke sekolah hanya
untuk agar ia bisa belajar. Ia tidak pernah mengeluh meski saat perjalanan
menuju sekolahnya ia harus melewati sebuah danau yang terdapat buaya di
dalamnya. Lintang merupakan murid yang sangat cerdas. Terbukti saat ia, Ikal,
dan juga Sahara tengah berada pada sebuah perlombaan cerdas cermat. Ikal dapat
menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah
dan terkenal, dengan jawabannya yang membuat ia memenangkan lomba cerdas
cermat. Apalagi ketika Ayah Lintang meninggal, ia menjadi punggung untuk
keluarganya dan terpaksa harus menjadi kuli kasar untuk menghidupi keluarganya.
Namun
sayang, semua kisah indah laskar pelangi harus diakhiri dengan perpisahan
seorang Lintang yang sangat jenius tersebut. Lintang dan kawan-kawan membuktikan
bahwa bukan karena fasilitas yang menunjang yang akhirnya dapat membuat
seseorang sukses maupun pintar, namun kemauan dan kerja keraslah yang dapat
mengabulkan setiap impian. Beberapa hari kemudian, setelah perlombaan tersebut
Lintang tidak masuk sekolah dan akhirnya mereka kawan-kawan Lintang dan juga bu
Mus mendapatkan surat dari Lintang yang isinya, Lintang tidak dapat melnjutkan
sekolahnya kembali karena ayahnya meninggal dunia. Tentu saja hal tersebut
menjadi sebuah kesedihan yang mendalam bagi anggota laskar pelangi.
Beberapa
tahun kemudian, saat mereka telah beranjak dewasa, mereka semua banyak mendapat
pengalaman yang berharga dari setiap cerita di SD Muhammadiyah. Tentang perjuangan,
sebuah persahabatan, ketulusan yang diperlihatkan dan diajarkan oleh bu
Muslimah dan Pak Harfan, serta sebuah mimpi yang harus mereka wujudkan. Ikal
akhirnya bersekolah di Paris, sedangkan Mahar dan teman-teman lainnya menjadi
seseorang yang dapat membanggakan Belitung.
Sabtu, 19 Oktober 2013
Pengertian Sistem Operasi
Pengertian Operating System
Sistem Operasi (Operating
System) atau yang biasa disingkat OS merupakan perangkat lunak (software)
sistem yang bertugas melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta
operasi-operasi dasar dari suatu sistem Komputer. Manajemen ini termasuk
menjalakan software aplikasi seperti
program-program pengolah kata, pemutar multimedia, dan sebagainya. Sistem Operasi merupakan software
pertama yang terdapat pada memori komputer pada saat komputer dijalankan.
Sedangkan software-software lainnya akan dijalankan setelah sistem operasi
berjalan terlebih dahulu. Setelah itu sistem operasi akan melakukan pelayanan
terhadap software-software tersebut.
Beberapa layanan yang biasa dikerjakan oleh sistem
operasi yaitu:
1. Akses Disk
2. Manajemen
Memori, Sistem Operasi Komputer menjamin aplikasi perangkat lunak lainnya bisa
memakai memori, melakukan input serta output terhadap peralatan lain, dan
mempunyai akses kepada sistem file.
3. Penjadwalan
Task, Jika ada beberapa program yang berjalan secara bersamaan sistem
operasi akan mengatur jadwal yang tepat,
sehingga program-program tersebut tidak crash serta dapat berjalan sesuai
prosedir.
4. Pengaturan
user interface, dsb.
Beberapa tugas diatas seharusnya
dikerjakan oleh Software. Akan
tetapi dengan adanya sistem operasi , software
tak perlu mengerjakan tugas-tugas tersebut. Bagian sistem operasi yang melakukan tugas-tugas inti tersebut dinamakan
Kernel.
Sistem operasi secara umum terdiri dari beberapa
bagian :
1. Mekanisme Boot. yaitu meletakan Kernel ke dalam
Memori
2. Kernel, yang merupakan inti dari sebuah sistem
Operasi
3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas
membaca input dari Pengguna
4. Pustaka-pustaka, sebagai penyedia kumpulan fungsi
dasar dan standart yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain.
5. Driver, berguna untuk berinteraksi dengan Hardware
eksternal.
Ada banyak sekali macam-macam sistem
operasi yang dapat kita temui di pasaran. Beberapa diantaranya ada yang
harganya sangat mahal, beberapa diantaranya ada juga yang dibagikan secara
gratis. Beberapa Contoh Sistem Operasi
Komputer adalah :
1. Windows
2. Linux
3. MacOS(Macintosh
Operating System)
4. Solaris
5. Garuda OS (buatan Indonesia), dll.
Pengertian
Sistem Operasi
Pengertian
Sistem operasi Komputer adalah perangkat lunak komputer atau software yang
bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras dan juga operasi
operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti
program-program pengolah data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan
manusia. Sistem Operasi dalam
bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.
Sistem
Operasi komputer merupakan software pada lapisan pertama yang
diletakkan pada memori komputer, (memori komputer dalam hal ini ada Hardisk,
bukan memory ram) pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan
software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi Komputer berjalan,
dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software
itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori,
skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak
perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan
dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan
umum tersebut dinamakan dengan kernel suatu Sistem Operasi.
Sistem Operasi berfungsi sebagai
penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. selain itu, Sistem
Operasi komputer juga melakukan semua perintah perintah penting dalam komputer,
serta menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda fungsinya dapat berjalan lancar
secara bersamaan tanpa hambatan. Sistem Operasi Komputer menjamin
aplikasi perangkat lunak lainnya bisa memakai memori, melakukan input serta
output terhadap peralatan lain, dan mempunya akses kepada sistem file. Jika
beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi Komputer akan mengatur jadwal yang tepat, sehingga
sebisa mungkin semua proses pada komputer yang berjalan mendapatkan waktu yang
cukup untuk menggunakan CPU dan tidak saling mengganggu dengan perangkat yang
lain. Contoh-contoh dari Sistem operasi
Komputer misalnya adalah Windows, Linux, MacOS, dan lain lain.
Jumat, 18 Oktober 2013
Perangkat Komputer dan Fungsinya
PERANGKAT KOMPUTER DAN FUNGSINYA
- Keyboard
Keyboard adalah sebuah papan(board) yang berisi
serangkaian huruf, angka dan simbol2 yang memiliki peranan tersendiri dalam
proses penginputan.MouseMouse adalah salah unit masukan (input device). Fungsi
alat ini adalah untukperpindahan pointer atau kursor secara cepat. Selain itu,
dapat sebagai perintah praktisdan cepat dibanding dengan keyboard. Mouse mulai
digunakan secara maksimal sejaksistem operasi telah berbasiskan GUI (Graphical
User Interface).
- Prosessor
Prosessor adalah otak komputer.RAM (Random Access
Memory).RAM berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara yang diperlukan oleh
program-program yang sedang berjalan.
- Harddisk
Harddisk berfungsi sebagai media tempat penyimpanan
data dari user yang bersifatpermanen. Data yang telah tersimpan di dalam
harddisk dapat dibuka, dilihat, di-edit,maupun dihapus.Monitor.Monitor
berfungsi untuk menampilkan daftar perintah yang dijanlankan ataudaftar output.
Biasanya dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan
danpendengara
- Printer
Printer berfungsi mencetak file dalam bentuk tulisan
maupun gambar yang berada didalam harddisk, disket, atau flash disk.Floppy
Drive.Floppy Drive berfungsi sebagai media input dalam bentuk disket.
- CD/DVD-ROM
Drive
CD/DVD-ROM berfungsi sebagai alat masukan berupa
kepingan CD.USB (Universal Serial Bus).USB biasa juga disebut Flash Disk,
berfungsi sebagai tempat penyimpanan data yangbersifat sementara maupun
permanen.Top of FormBottom of
Langganan:
Postingan (Atom)